0

Industrialisasi Masyarakat Agraris

Posted by RNR on 20.00
Menurut Klasifikasi Jean Fourastie, sebuah ekonomi terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama terdiri dari produksi komoditas (pertanian, peternakan, eksploitasi sumber daya mineral). Bagian kedua merupakan proses produksi barang untuk dijual dan bagian ketiga sebagai industri layanan. Proses industrialisasi didasarkan pada perluasan bagian kedua yang kegiatan ekonominya didominasi oleh kegiatan bagian pertama.
Proses industrialisasi adalah suatu keniscayaan, karena proses ini dianggap sebagai suatu proses ke arah kemakmuran yang didambakan oleh setiap bangsa. Meskipun sebenarnya industrialisasi bukanlah satu-satunya jalan yang penting dalam mencapai kemakmuran. Industrialisasi adalah sebuah kebutuhan suatu bangsa untuk kelangsungan hidup yang semula bertumpu pada aspek pertanian. Industrialisasi dilandasi oleh pembagian tenaga kerja dan spesialisasi, menggunakan alat-alat bantu mekanik, kimiawi, mesin, dan organisasi serta intelektual dalam produksi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat kaitannya dengan inovasi teknologi.
Industrialisasi dalam arti sempit menggambarkan penggunaan secara luas sumber tenaga non-hayati, dalam rangka produksi barang atau jasa. Meskipun definisi ini terasa sangat membatasi, namun industrialisasi tidak hanya terdapat pada pabrik atau manufaktur, tapi juga bisa meliputi pertanian karena pertanian tidak bisa lepas dari mekanisasi (pemakaian sumber tenaga non-hayati) demikian pula halnya dengan transportasi dan komunikasi.
Dalam industrialisasi ada perubahan filosofi manusia dimana manusia merubah pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas, efisiensi, dan perhitungan. Tidak lagi mengacu kepada moral, emosi, kebiasaan atau tradisi. Makna praktis industrialisasi adalah memajukan tenaga produktif menjadi lebih modern dan berkualitas tinggi.
Indonesia merupakan negara dengan mayoritas masyarakatnya bekerja pada sektor pertanian, dengan kata lain Indonesia dapat dikatakan sebagai negara agraris. Luas wilayah Indonesia mencapai 1.904.569 km2. Dari luas total wilayah tersebut 24% merupakan daratan. Dari total daratan ini 67juta hektar atau sekitar 35% digunakan untuk areal budidaya, baik untuk pertanian maupun non pertanian. Dalam konteks ini, Indonesia merupakan sebuah masyarakat agraris ketika 43,33% luas lahan daratan yang dapat dibudidaya digunakan untuk pertanian. Namun saat ini lambat laun mulai tergusur oleh terbentuknya jenis masyarakat baru yang sudah mulali menggejala, yaitu masyarakat industri yang ciri utamanya memproduksi barang dengan bantuan teknologi mesin. Untuk sebagian masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar, masyarak industrial telah atau paling tidak sudah mulai terbentuk, meskipun masih terlokalisir di wilayah sentra pabrik dan kegiatan perdagangan.
Industrialisasi di Indonesia semakin menurun semenjak krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998. Kemunduran ini bukan berarti Indonesia tidak memiliki modal untuk melakukan investasi pada industri dalam negeri, tetapi lebih kepada penyerapan barang hasil produksi industri dalam negeri. Membuka pasar dalam negeri adalah kunci penting badi industri Indonesia untuk bisa bangkit lagi, karena saat ini pasar Indonesia didominasi oleh produk-produk asing.
Beberapa perbedaan antara masyarakat agraris dengan masyarakat industri
Perbedaan
Masyarakat Agraris
Masyarakat Industri
Sumber daya yang diolah
SDA berupa angin, air, tanah
Membuat tenaga listrik, bahan bakar
Sumber daya yang dibutuhkan
Bahan mentah yang berasal dari alam
Modal
SDM yang dibutuhkan
Petani, pekerja tanpa skill
Ahli mesin, pekerja dengan skill khusus
Teknologi yang digunakan
Alat-alat manusia
Teknologi mesin
Prinsip perkembangan
Tradisional
Pertumbuhan ekonomi
Mode produksi dalam bidang ekonomi
Pertanian, pertambangan, perikanan, peternakan
Produksi, distribusi barang, konstruksi berat

Bentuk perubahan yang terjadi pada industrialisasi
·         Perubahan lambat (evolusi)
·         Peubahan besar
·         Perubahan yang direncanakan
Faktor-faktor yang mendorong industrialisasi di Indonesia
·      Dari dalam masyarakat itu sendiri, seperti terjadinya migrasi
·      Adanya penemuan-penemuan baru
·      Pengaruh kebudayaan masyarakat lain
·      Adanya inovasi dalam jaringan institusi pemerintah dan swasta yang melakukan impor sehingga membawa, mengubah, mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi

Proses industrialisasi yang berjalan di Indonesia juga mengalami beberapa hambatan, diantaranya yang disebabkan oleh:
·      Keterbatasan teknologi
·      Kualitas sumber daya manusia yang terbatas
·      Keterbatasan dana pemerintah
Jenis-jenis perubahan  sistem stratifikasi sosial ketika masyarakat menuju industrialisasi
·         Pembagian kerja semakin rumit sejalan dengan meningkatnya spesialisasi
·         Status cenderung berdasarkan atas prestasi sebagai pengganti status berdasarkan atas asal-usul (ascription)
·         Alat yang memadai untuk mengukur pelaksanaan pekerjaan orang yang terlibat dalam produksi menjadi perhatian umum
·         Pekerjaan bergeser dari kegiatan yang memberikan kepuuasan hakiki, keperanan sebagai alat untuk meningkatkan kesejahteraan artinya, mendapat ganjaran itu sendiri
·         Ganjaran yang tersedia untuk didistribusikan meningkat
·         Ganjaran didistribusikan atas dasar yang agak lebih kecil
·         Terjadi pergeseran dalam peluang hidup diberbagai status sosial
·         Terjadinya pergeseran dalam distribusi gengsi sosial meskipun keuntungan masyarakat modern dibanding masyarakat tradisional
Dampak industrialisasi
Teknologi memungkinkan negara tropis seperti Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan hutan untuk meningkatkan devisa negara dan pembangunan infrastruktur. Hilangnya hutan di Indonesia berarti hilang juga tanaman-tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat dan juga fauna langka yang hidup di ekosistem hutan tersebut.
Dibalik kesuksesan Indonesia dalam pembangunan, sebenarnya ada kemerosotan dalam cadangan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan. Pada kota-kota yang sedang berkembang seperti Gresik, Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Lhoksumawe, bahkan hampir seluruh kota di pulau Jawa sudah mengalami peningkatan suhu udara, walaupun daerah tersebut tidak pesat perkembangan industrinya.
Dampak industrialisasi bagi kehidupan sosial dan lingkungan diantaranya
·         Urbanisasi
Terpusatnya tenaga kerja pada pabrik-pabrik di suatu daerah menyebabkan daerah tersebut berkembang menjadi kota besar, sehingga orang-orang dari berbagai daerah datang ke tempat tersebut untuk mencari pekerjaan.

·         Eksploitasi tenaga kerja
Para pekerja harus meninggalkan keluarga agar bisa bekerja dimana industri itu berada.

·         Perubahan pada struktur keluarga
Perubahan strukrur sosial berdasarkan pada pola pra industrialisasi dimana suatu keluarga besar cenderung menetap di suatu daerah. Setelah industrialisasi keluarga biasanya berpindah-pindah tempat dan hanya terdiri dari keluarga inti. Keluarga ini yang memasuki kedewasaan akan semakin aktif berpindah-pindah sesuai tempat dimana pekerjaannya itu berada.

·         Lingkungan hidup
Industrialisasi menimbulkan banyak masalah penyakit. Mulai dari polusi udara, air, dan suara, masalah kemiskinan, alat-alat berbahaya, kekurangan gizi. Masalah kesehatan di negara industri disebabkan oleh faktor ekonomi, sosial politik, budaya, dan juga patogen (mikroorganisme penyebab penyakit).

Dampak negatif industrialisasi ialah munculnya kesenjangan sosial yang semakin memprihatinkan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu kemiskinan dan sempitnya lapangan pekerjaan. Selain itu industrialisasi juga menyabebkan krisis demokrasi yang biasanya terjadi ketika ekspektasi terhadap demokrasi muncul dari dalam negara sendiri karena warga negaranya melihat sistem politik yang berjalan di negara demokrasi lain lebih baik daripada sistem demokrasi yang berjalan di negaranya.

Disamping itu semua, industrialisasi ternyata juga membawa dampak positif yakni berkembangnya nilai budaya baru yang sangat bermanfaat seperti disiplin yang tinggi, taat beribadah, dan memiliki motivasi yang tinggi. Perubahan sikap yang dogmatik dengan adat-istiadat irasional yang kuat, konsumtif, dan kekerabatan yang tinggi akibat banyaknya waktu luang pada masyarakat agraris kemudian menjadi sikap dan tingkah laku yang rasional, etos kerja yang tinggi, disiplin waktu, hemat, kompetitif, dan orientasi ke masa depan. Industrialisasi juga menyebabkan terjadinya perubahan dalam peran yang mengakibatkan munculnya peran baru.

Referensi:
http://id.wikipedia.org/wiki/industrialisasi
http://setabasri01.blogspot.com/2012/04/proses-pembentukan-masyarakat-dan.html

http://setiawanedwin.blogspot.com/2012/12/stratifikasi-masyarakat-agraris-dan.html

Copyright © 2009 Kiky's Blog All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.